"Burung, sebuah sarang.
Laba-laba sebuah jaring.
Manusia sebuah persahabatan"
Manusia sebuah persahabatan"
Tak hanya sekali aku merenungkan, sebuah persahabatan
yang kian sulit untuk kucari, namun segalanya berubah hanya dalam sepersekian
detik, persahabatan itu goyah hanya dengan sekali terpaan hembusan angin yang
kian tak terkendali.
Satu diantaranya mencoba tuk tetap tenang, bahkan mungkin
tak perduli akan adanya badai yang mulai menjamah seisi ruang sempit diantara
persahbatan mereka.
Satu diantaranya lagi, terkejut akan adanya badai yang
tak pernah mereka sangka sebelumnya.
Satu diantaranya lain lagi, ia mencoba untuk memberikan
yang terbaik untuk orang-orang disekitarnya, yang sebelumnya tak pernah
beranggapan hal semacam ini akan mempengaruhi persahabatan itu.
Satu diantaranya mencoba membujuk, untuk memberikan pula
yang terbaik, ketika ia tak kuasa memiliki apa-apa untuk menjadi pengerti
diantara mereka,
Yah, memang, apapun yang telah
terjadi, mungkin takkan kembali lagi layaknya dulu, kurasa kini semua telah
dewasa, kurasa juga, mungkin mereka tak lagi membutuhkan sebuah persahabatan
yang dirasa konyol untukk dilakukan.
Setelah itu, kini semua berbeda,
dia tak lagi sama, aku sempat berfikir “ya
udahlah, mungkin ini hanya sementara, besok juga baikan lagi kok”. Tapi
kini kurasa tidak, segalanya menjadi dingin, segala menjadi asing, terlebih
pagi itu.
GROUP KONYOL
(date
16/01/17)
*DARIYATI
meninggalkan Group*
(date
17/01/17)
“ Lhoh, Dariyati
keluar dari group kenapa?” ^KASRI_05.50_^
“Enggak tahu sih
apa maksudnya, cobak tambahkan lagi aja” ^AMINAH_06.12_^
“Kenapa
emangnya? Ada masalah?” ^IYEM_06.38_^
“ Masa Cuma
garaa-gara semalem aja sampai kayak gini, sih? Terserah dah sekarang, aku nggak
mau lagi maksa kalian, dari pada ujung-ujungnya kayak gini..” ^KASTIi_06.48_^
“ Kayaknya salah
gue deh, Soalnya semalem kayaknya gue nggak sengaja kepergok sama Dariyati pas
gue lagi VN.nan sama Iyem, gue lagi bahas masalah yang kemarin malem.” ^AMINAH_07.38_^
“Haduh…. Sumpah
Gue kaget Banget pas baca di group semalem, kok malah dia keluar dari group
sih, ya udah ayookk di selesaikan dengan kepala dingin, nantik pasti bisa
terselesaikan kok” ^IYEM_07.42_^
“ Yaudahlah,
Husnudzon aja, mungkin dia nggak sengaja kepencet keluar dari group” ^AMINAH_08.00_^
*KASTI
menambahkan DARIYATI*
“ Halo DARIYATI,
kenapa keluar dari group?” ^KASTI_08.10_^
“ Pingin aja” ^DARIYATI_08.10_^
“ kenapa mbak?
Kan pasti ada sebabnya?” ^KASTIi_08.11_^
“ Enggak, Malas
ngebahas” ^DARIYATI_08.12_^
“Oalhah ya udah”
^KASTI_08.13_^
“Hai DARIYATI,
kta anak-anak abis nangis, kenapa DAR? Ada apa? Nggak mau cerita?” ^AMINAH_20.19_^
Kayaknya gue salah nanya..
Sejak saat itu, keheningan,
kesunyian, kedinginanlah yang terjadi, mereka terdiam, tak ada satupun diantara
mereka yang memulai mengobrol, mereka tak pernah lagi sama seperti dahulu, aku
faham itu, saat ini mereka telah dewasa, mereka tak butuh lagi sandaran untuk
menceritakan segala masalah yang mereka alami, mungkin bisa diartikan bahwa
mereka tak lagi ingin memiliki sosok sahabat.
Persahabatan macam apa ini? Persahabatan
seperti inikah yang mereka inginkan? Inikah persahabatan yang kalian banggakan
dulu?
Tak terasa, air mata ini mengalir
tanpa aku sadari, aku tak pernah merasa senaif ini, aku menangisi kalian,
bukan, aku menangisi kisah persahabatan yang akhir-akhir ini berjalan dengan
tragis. Dulu sekali, aku pernah menangis karena aku takut kehilangan kalian,
aku tak punya siapa-siapa lagi disini selain kalian, itu pemikiranku dulu, saat
kita masih duduk dibangku SMA, dulu kalian selalu memarahi aku, karena aku sering
sekali melakukan kesalahan, entah karena aku sering pacaran, atau apapun itu,
ingatkah kalian? Ketika aku dulu tersendiri, dan tak pernah kalian menemani, entah
aku yang memang menghindari kalian atau aku kalian yang menghindari aku, tapi
dulu berujung aku kembali bersama kalian, iya kalian, kalian sahabatku
satu-satunya.
Kemarin aku sempat berfikir, iya, mungkin esok akan baik-baik saja,
mungkin esok akan kembali, tak mungkinkan persahabatan ini akan berlanjut
sedingin ini? Setelah beberapa hari berlalu, sahabatku tak kunjung kembali.
Aku berfikir sejenak, aku teringat satu hal, pagi ini aku mendapatkan sebuah
kata-kata indah. Aku berfikir mungkin dengan ini sahabatku bisa kembali lagi.
GROUP KONYOL
(date 18/01/17)
"Burung,
sebuah sarang.
Laba-laba sebuah
jaring.
Manusia sebuah
persahabatan"
“Ingatlah,
kita ini sahabat…..” ^AMINAH_15.42_^
Semua percuma, tak ada tanda
bahwa mereka bisa memahami segalanya yang terjadi, mereka membaca pesan dariku,
tapi tak ada satupun yang ingin merespon apa yang aku kirim. Iya mungkin ini
saatnya ku berhenti mengharapkan persahabatan konyol ini, persahabatan yang tak
ada gunanya, aku tak pernah menyalahkan mereka semua, aku tak pernah berfikir
negative tentang mereka semua juga, tapi apa ini? Ketika hanya karena kotoran
kecil yang konyol saja sudah bisa membuat persahabatan itu lenyap seketika, apa
lagi ketika ada badai kotoran????? Ah, sungguh…. Aku tak bisa mengerti.
Oke, aku akui, mungkin ini
berawal karena salahku, ku akui, mungkin salahku membicarakan salah satu diantara
kalian dibelakang kalian, meski mungkin aku hanya ingin memperbaiki suasana dan
memberikan pemahaman dan pengertian diantara salah satu dari kalian. Ya elah
siapa sih aku? Sok-sok.an jadi penengah, sok-sok.an jadi pengerti, sok-sokan
pintar dan faham apa itu persahabatan.
Terlalu banyak kata yang aku
ucapkan, padahal aku tahu, itu hanya alasan, aku Cuma mau ngucapin, maaf buat
semua aja.
Tag :
SASTRA
1 Komentar untuk "Ku Titipkan Surat Burung Ini Untukmu"
cup cup cup,