Indahnya
Pelangi tak Seindah Hidupku
Indah, sangat indah karunia ciptaan Allah, saat itu langit begitu cerah dengan semburan warna biru yang terlihat elok jika di pandang disertai gradasi warna putih yang menyembul diantara langit yang tampak biru itu. Tak sengaja aku melihat keindahan lainnya yang menakjubkan, seketika aku berfikir, kurasa barusan tidak turun hujan Lantas apa yang menyebabkan keindahan yang satu ini menampakkan dirinya??? Karena rasa penasaranku, lalu aku menanyakannya pada temanku yang sedari tadi memboncengku, yang memang kita berdua dalam perjalanan pulang setelah membeli beberapa hidangan yang ku perlukan untuk berbuka puasa di hari pertama puasa ini.
“Ta, emang tadi abis ujan ya??? Perasaan enggak dech
ta…” Tanyaku heran dengan nada menyelidiki. “pelangi itu nggak Cuma muncul
ketika abis hujan aja Daha, ada saatnya dia juga ingin menampakkan dirinya juga
kelles…” jawab sita dengan serius. Karena
aku nggak tahu menahu tentang filosofi bagaimana proses peredarannya sang pelangi.
“ooo… gitu ya…..” jawab aja sekenaku disertai tampang sok polosku. Setelah ku
fikir ya inilah Kekuasaan.NYA tak perlu
ku ragukan lagi. Pelangi itu terlihat sangat sempurna dengan beground yang
begitu cerah.
Terlihat sebuah gedung yang tak asing lagi buat aku dan
juga sita, motor sudah terparkir rapi di emperan rumah tersebut. Memang sita
bukan keluargaku, dia hanya teman seperjuanganku yang saat ini tinggal bersama
di kosan ini, yahhh lumayanlah dia termasuk kedalam kategori orang mampu, kedua
orang tuanya selalu memanjakan sita dengan segala hal, jelas berbeda jauh
dengan kehidupanku yang serba tak punya ini. Untung-untung aku masih bisa
kuliah aja bersyukur, ya walau semua ini karena beasiswa yang kudapatkan.
Sejenak kutermenung dengan segala hal yang terlintas
difikiranku, sudah tiga bulan lamanya aku tidak pulang ke kampung halaman,
berkomunikasi dengan keluargapun jarang, ada gunanya juga ketika aku membuatkan
akun sosmed untuk kakak perempuanku saat aku pulang liburan UAS kemarin. Kehidupanku
emang berbeda banget dengan kehidupan sita yang hampir tiap hari selalu di
telfon nyokapnya, tiap minggu pulang kerumahnya. Aku menghela nafas panjangku
dengan tanpa kusadari butiran air mata berlinang, sebelum terlihat oleh sita
aku segera menghapus air mata ini dengan lembut. Mencoba menenangkan hati dan
fikiranku seorang diri.
0 Komentar untuk "Indahnya pelangi"